Monday, 28 March 2011

Mystic River (2003)

Mystic River

Oke. Tulisan di blog ini dimulai dari film yang baru saja saya tonton. Saya tertarik untuk nonton film ini karena dibintangi oleh Sean Penn. Jujurnya ini pertama kali saya bikin review panjang tentang film dan saya bingung mau nulis apa. Jadi, yang saya lakukan barusan adalah ketik dan hapus sampai akhirnya saya menulis ini.

Saya mau cerita tentang isi film ini tapi saya bingung juga karena sepertinya saya akan menulis tentang sinopsis. Masalahnya kalo mau tau tentang sinopsis bisa diliat di IMDb atau Rotten Tomatoes seperti yang sering saya lakukan kalo mau nonton film.

Jadi, karena ini isi hati saya tentang film maka saya akan bercerita apa yang saya rasakan waktu menonton film ini. Awalnya saya kecewa karena ada bagian di film ini yang bercerita tentang semacam ketidaksetiaan teman. Saya kecewa sama si teman itu bukan sama filmnya.

Hal itu ternyata berimbas besar ke masa tua tiga orang tokoh utama di film itu. Lagi-lagi yang namanya masa lalu itu kadang mengganggu apalagi masa lalu pahit yang kita sendiri enggak mau mengingatnya lagi. Ada satu orang yang diperanin sama Tim Robbins itu seakan terjebak masa lalunya dan kehilangan dirinya.

Dia bingung apa yang sudah terjadi dan jadi sering bersikap aneh. Dia menyembunyikan dirinya bahkan ke istrinya karena masa lalu yang pahit itu. Sebenernya dia ini yang paling kasian. Waktu kecil dijahatin, udah tua malah dituduh melakukan yang enggak dia lakukan, akhirnya dia mati dan bukan karena kesalahan dia. Terlihat tidak adil bukan? 

Lalu Sean Penn ini semacam bos. Dia yang waktu kecil ngejahatin Tim Robbins dan kasian juga karena akhirnya dia merasa bersalah. Rasa bersalah yang besar karena merasa dirinya benar dan di akhir dia sangat salah. Entah apa rasanya itu yang jelas pasti sakit.

Yang paling oke ini nih, yang diperanin sama Kevin Bacon. Paling baik dan akhirnya dia jadi polisi. Dia semacam penengah antara dua orang, posisinya paling enggak enak. Tapi dia yang paling baik jadi rasa bersalahnya mungkin cuma sedikit. Tapi di tiga cerita tokoh utama dia yang happy ending karena sabar.

Nah, ini sebenernya yang paling saya suka dari film. Pelajaran yang bisa saya ambil. Nonton film ini saya dapet banget rasanya karena saya nyesek gitu ngeliat akting Sean Penn waktu dia ngerasa bersalah.

Jangan coba mengambil kesimpulan kalo belom ada fakta atau apapun. Jangan ambil kesimpulan dari fakta yang munculnya loncat-loncat, maksudnya adalah seperti orang gosip yang bilang "ohh pantesan..". Itu bahaya banget karena di film ini bisa bikin orang jadi mati.

Dan setialah sama teman jangan sampe nyesel udah bikin temen susah. Kira-kira begitulah. Inilah percobaan pertama saya menulis tentang film. Saya harap yang baca seneng dan akhirnya jadi nonton film ini.


No comments: